KITA MENULIS - Unjuk rasa puluhan mahasiswa di bawah bendera Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) berakhir ricuh di simpang lima Ampenan, Kamis (12/4). Mahasiswa yang mengenakan almamater warna biru itu terpaksa dibubarkan paksa, karena berusaha menghadang mobil pertamina.
Awalnya, aksi demo yang memprotes kebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM berjalan damai. Nah, keributan muncul ketika puluhan mahasiswa mencoba masuk ke Kantor Depo Pertamina Ampenan, petugas kepolisian berusaha menghalangi.
Di situ ketegangan mulai terlihat antara aparat kepolisian dan mahasiswa. Puncaknya, ketika pendemo menghadang mobil truk elpiji yang hendak masuk ke Depo Pertamina Ampenan.
Mahasiswa menahan mobil tangki supaya tidak melakukan aktivitas memuat BBM. ’’Kami menuntut turunkan harga minta sekarang juga,'' teriak para pendemo.
Kericuhan pun tak terhindarkan. Aparat kepolisian mengambil langkah represif. Mereka membubarkan paksa aksi mahasiswa. Akibatnya, beberapa orang mahasiswa mengalami luka. Bahkan, ada pula yang pingsan karena diduga terkena pukulan aparat kepolisian.
Kabag Ops Polres Mataram Kompol Taufik menjelaskan, pihaknya terpaksa mengamankan beberapa mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis. “Satu orang yang diduga provokator diamankan dan diproses di Mapolres Mataram,” ungkap Taufik. (*)