Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Timsus Anti Teror Polair Polda NTB Awasi Jalur Laut

MATARAM-Penangkapan terduga teroris di Bima Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad membuat Polda NTB bersiaga. Ditpolair tidak ketinggalan untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris dari luar daerah. Mereka meningkatkan pengawasan dan penjagaan perairan dengan melaksanakan patroli rutin. Menurut Ditpolair Polda NTB Kombes Pol Gatot Wahyudi, pengamanan tersebut untuk mencegah keluar masuknya teroris. Karena dikhawatirkan teroris memanfaatkan jalur laut untuk beraktivitas.  ”Kami tingkatkan pengamanan di wilayah perairan,” katanya kepada Lombok Post, kemarin. Dalam memaksimalkan patroli, polair menurunkan tim khusus (timsus) anti teror. Tim itu dibentuk pertengahan tahun 2015. Untuk wilayah Lombok Utara timsus dipimpin Brigadir Rama Putradi selaku Komandan Kapal 2007. Sedangkan, wilayah perairan Lombok Timur dipimpin Brigadir Ramli Ahmad, selaku Komandan Kapal 1001. Gatot mengaku, tim tersebut dibekali dengan senjata lengkap plus rompi anti peluru. Sarana pendukung setiap patro

Diperiksa Kejaksaan, Dirut PDAM Giri Menang Bantah Ada Korupsi

Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini (kanan) memberikan bantahan sekaligus penjelasan terkait laporan dugaan korupsi di PDAM MATARAM-Direktur Umum (Dirut) Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Giri Menang HL Ahmad Zaini akhirnya angkat bicara. Ia membantah semua tudingan yang menyebutkan ada korupsi di perusahaan plat merah tersebut. Kendati demikian, ia tetap mengikuti proses hukum. Bahkan, Zaini telah memenuhi undangan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB untuk dimintai keterangan. ”Saya sudah dimintai keterangan oleh kejaksaan. Saya sudah jelaskan semuanya terkait poin-poin laporan tersebut,” kata Zaini kepada wartawan, kemarin. Zaini tidak sekedar dimintai keterangan, namun kejaksaan meminta pula dokumen. Menurut Zaini, seluruh dokumen yang berkaitan dengan aduan pelapor telah disodorkan. Dokumen itu sebagai jawaban sekaligus bantahan atas laporan yang menuding adanya praktek korupsi di perusahaan pimpinannya. ”Dokumen sudah saya serahkan sebagai jawaban atas tuduhan itu,” ungkapnya. Ia

Dirut PDAM Giri Menang Dilaporkan ke Kejaksaan

Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini MATARAM-Sekelompok warga dari Lembaga Missing Reclassering Republik Indonesia (LMRRI) NTB melaporkan Direktur Umum (Dirut) PDAM Giri Menang, HL Ahmad Zaini. Pimpinan perusahaan plat merah dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Laporan itu dilayangkan Koordinator LMRRI Sahban. Ia menduga ada indikasi korupsi dana pinjaman perbankan di Bali. ”Kami laporkan akhir Desember lalu kepada Kejati NTB,” kata Sahban. Laporan yang sama sempat disampaikan kepada Kejari Mataram. Namun, penyelidikan terhadap dugaan korupsi dana pinjaman itu diambil alih Kejati. ”Dari awal kami menduga ada korupsi di PDAM, makanya kami laporkan ke aparat penegak hukum,” jelasnya. Sahban melaporkan penggunaan dana pinjaman PDAM Giri Menang di perbankan Bali Rp 45 miliar tahun 2014. Ia menduga sebagian penggunaan dana pinjaman itu dianggap tidak sesuai peruntukannya. Selain itu, mereka melaporkan pula dugaan korupsi anggaran pelanggan sambungan pipa baru, biaya pen

Asyik Pesta Sabu, Oknum Polisi Dicokok

Kabidhumas Polda NTB AKBP Tribudi Pangastuti MATARAM-Asyik pesta sabu, oknum polisi Brigadir SST (Inisial, Red) digerebek. Oknum anggota Polda NTB ini kedapatan mengkonsumsi barang haram bersama rekannya AM, 41 tahun, warga Pondok Perasi, Ampenan, Kamis (18/2). Dari penangkapan itu, anggota Ditnarkoba Polda NTB mengamankan barang bukti sabu seberat 2,5 gram. Selain itu, petugas mendapati pula bong, timbangan, pipet, dan korek api. Oknum polisi ini diketahui bertugas di Ditreskrimum Polda NTB. Kini, Brigadir SST telah ditetapkan sebagai tersangka, begitu pula dengan rekannya AM yang diduga pemilik sabu. Kabidhumas Polda NTB AKBP Tribudi Pangastuti membenarkan adanya penangkapan tersebu. Ia mengatakan, saat penangkapan oknum polisi sedang menikmati sabu di rumah temannya AM. Petugas langsung menggeledah dan menemukan barang bukti sabu seberat 2,5 gram. ”Pesta sabu itu di rumah AM. Sekarang mereka sudah ditahan,” katanya kepada Lombok Post, kemarin malam. Penangkapan ini bera

Akhirnya, Jenazah Teroris Bima Dipulangkan

Jenazah teroris Bima Fajar dipulangkan dari RS Bhayangkara ke kampung halamannya di Penatoi, Kota Bima, kemarin MATARAM-Empat hari diinap di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, jenazah Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad dipulangkan, kemarin. Pria yang disebut-sebut terduga teroris Jaringan Santoso ini dibawa menggunakan ambulance, kemarin. Sebelumnya, Fajar warga Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Mataram ditembak mati densus 88 antiteror, Senin (15/2). Kemudian, jenazahnya dirujuk ke RS Bhayangkara sehari paskainsiden penangkapan. Kepala RS Bhayangkara Polda NTB Kompol Drg M Zakir mengatakan, jenazah Fajar telah dipulangkan usai solat Jumat. Jenazahnya dijemput dan dibawa menggunakan mobil ambulance pemkot Bima. ”Hari ini (kemarin) dipulangkan. Habis Jumat,” kata Zakir kepada Lombok Post, kemarin. Pantauan Koran ini, mobil ambulance bertuliskan pemkot Bima tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 14.00 Wita. Lalu, memarkir di dekat pintu keluar kamar jenazah.

Fajar Tembak Densus Pakai Senpi Polisi

Dua anggota brimob Polda NTB menjaga pintu masuk menuju ruang otopsi jenazah terduga teroris Fajar di RS Bhayangkara Polda NTB MATARAM-Terduga teroris Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad diduga terlibat penembakan Kapolsek Ambalawi AKP Abdul Salam. Bahkan, senjata api (senpi) yang digunakan untuk melawan Densus 88 Antiteror diketahui milik Abdul Salam. Fajar diduga mencuri senpi itu saat menembak mati Abdul Salam di Ambalawi. Kemudian, senpi itu pula yang dipakai jaringan Santoso ini untuk melukai Bharada Efendi. Wakapolda NTB Kombes Pol Imam Margono memastikan senpi yang disita dari tangan Fajar merupakan milik Kapolsek Ambalawi Abdul Salam. Terduga teroris mencurinya usai menembak mati korban, lalu senpi tersebut juga yang dipakai untuk melawan densus dan brimob. ”Senpi yang disita itu milik Almarhum Abdul Salam. Pelaku mencurinya,” kata Imam di Mesjid Polda NTB, kemarin. Fajar tidak hanya terlibat penembakan Kapolsek Ambalawi, namun jaringannya terlibat pula penembakan anggota

Densus Tembak Mati Teroris di Bima

MATARAM-Densus 88 antiteror menangkap terduga teroris di Kota Bima, Senin (15/2). Satu orang yang diketahui bernama Fajarudin alias Chan alias Muhammad Fuad ditembak mati. Sementara, rekannya Imam selamat dari terjangan peluru. Penggerebekan terduga teroris berlangsung sekitar pukul 07.30 Wita di RT 01/02 RW 02 Jalan Pemuda, Lingkungan Penatoi, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bimá. Penangkapan itu dibantu pula anggota dari Brimob dan Polresta Kota Bima. Informasinya, pagi itu tim Densus 88 Antiteror bersenjata lengkap melakukan penggerebekan di rumah orang tua Fajar, Darwis. Dalam penggerebekan tersebut sempat diwarnai baku tembak. Terduga teroris dengan pasukan berlambang burung hantu saling melepas tembakan. Salah satu terduga teroris Fajar tertembak. Ia tertembus peluru di bagian dada dan tewas ditempat. Sedangkan rekannya Imam ditangkap dalam kondisi hidup-hidup. Dalam penggerebekan itu, satu anggota kepolisian kena tembakan terduga teroris. Anggota Brimob Kota Bima yang

Waduh…..Sianida Teroris Incar Polisi

MATARAM-Polisi harus ekstra waspada. Sebab, teroris memakai cara baru untuk menyerang targetnya, terutama polisi. Jaringan teroris merubah pola permainannya. Kini mereka berencana menggunakan sianidi untuk menghabisi calon mangsanya. Tampaknya mereka terinspirasi dengan modus pembunuhan Wayan Mirna Solihin, yang tewas usai menyeruput kopi dicampur sianida.. Wakapolda NTB Kombes Pol Imam Margono mengaku sudah mengimbau seluruh anggota untuk bersiaga. Karena teroris tengah berencana menyerang anggota polisi menggunakan sianida. ”Mungkin terinspirasi dari kasus pembunuhan Mirna. Kami sudah sudah minta seluruh anggota waspada,” katanya di Mesjid Mapolda NTB, kemarin. Anggota Polres Mataram masih bersiaga di pintu masuk markasnya, kemarin. Imbauan itu dikirim Kapolri melalui telegram rahasia. Isinya modus teroris itu adalah mengirimkan makanan ke markas-markas polisi. Menurut Imam, bahkan tak menutup kemungkinan pelaku juga berniat memberikan makanan atau minuman kepada polisi yan

Polda NTB Tangkap Pengebom Ikan

MATARAM-Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda NTB kembali menangkap pengeboman ikan. Kali ini, mereka mengangkut dua nelayan yang beraksi di Gili Bedil, Bajo, Sumbawa, Selasa (16/2). Keduanya adalah AR dan ST asal Sumbawa. Penangkapan ini berawal dari kecurigaan anggota yang berpatroli menggunakan Kapal Polisi XXI-1003. Ketika menyusuri perairan Gili Bedil sekitar pukul 18.00 Wita, polisi melihat dua nelayan baru saja menangkap ikan memakai bahan peledak. Dirpolair Polda NTB melalui Kasatrolda AKBP Dewa Wijaya mengaku pelaku pengeboman ikan dua orang. Mereka ditangkap usai menangkap ikan menggunakan bahan peledak. ”Ada dua orang, sudah kami amankan,” katanya. Saat menggeledah perahu keduanya, anggota mendapati tujuh buah sumbu detanator, satu kompresor, sepatu katak dua pasang, dakor satu buah, masker dua buah dan ikan 5 kilogram jenis ketombong. ”Dari hasil pemeriksaan sementara, keduanya mengaku ikan itu didapat dengan cara mengebom,” aku dia. Dalam penangkapan itu, l

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn

Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Aset TK-SD Model Mataram

Kasipidsus Kejari Mataram Herya Sakti Saad MATARAM-Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram mengecek lokasi TK-SD Model Mataram di Jalan Brawijaya, Cakranegara, Kota Mataram. Karena ada dugaan korupsi serah terima aset tersebut. Dua orang jaksa mendatangi TK-SD Negeri Model sekitar pukul 11.00 Wita, belum lama ini. Mereka turun dengan mengenakan pakaian seragam warna cokelat. Usut punya usut, mereka yang diturun diketahui Kasipidsus Kejari Mataram Herya Sakti Saad. Ia didampingi salah seorang jaksa dari pidana khusus Kejari Mataram. Dua orang jaksa hendak menemui kepala sekolah tersebut. Namun yang bersangkutan tidak berada ditempat. Herya bersama anggotanya itu sempat mengamati bangunan berwarna kuning itu. Kasipidsus Herya Sakti Saad yang dikonfirmasi tidak menampiknya. Ia menjelaskan, ada pemberitaan di sejumlah media yang memuat kisruh aset TK-SD. Untuk itu, pihaknya menindaklanjuti dengan mengecek ke lokasi. ”Iya, memang kami turun. Tapi baru sebatas cek lokasi saja,” kata Herya di K

Polda Monitoring Kasus Pengadaan Bibit Bawang di Bima

MATARAM-Pengadaan bibit bawang merah di Bima diusut Polres Kabupaten Bima. Proyek pusat yang turun melalui Dinas Pertanian dan Holtikultural Bima masih dalam proses pengumpulan data dan keterangan. Penanganan kasus ini rupanya mendapat perhatian Polda NTB. Mereka ikut memantau setiap perkembangannya. Sebab, angka proyek pengadaan bibit bawang tersebut cukup besar. Nilainya mencapai Rp 18 miliar. Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Prasetidjo Utomo mengatakan, setiap kasus korupsi yang ditangani polres tetap dimonitoring. Karena polda memiliki tugas fungsional untuk mengawasinya, termasuk penangangan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit bawang. ”Saya kan punya tugas fungsional. Itu (kasus pengadaan bawang) saya pantau juga,” kata dia. Ia mengaku belum mendapatkan secara detail perkembangan kasus pengadaan bibit bawang merah tersebut. Namun ia memastikan kasus tersebut masih berjalan. Penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Bima sedang mengumpulkan data dan keterangan pihak terkait.