MATARAM-Penangkapan
terduga teroris di Bima Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad membuat Polda NTB
bersiaga. Ditpolair tidak ketinggalan untuk mengantisipasi masuknya jaringan
teroris dari luar daerah.
Mereka meningkatkan
pengawasan dan penjagaan perairan dengan melaksanakan patroli rutin. Menurut
Ditpolair Polda NTB Kombes Pol Gatot Wahyudi, pengamanan tersebut untuk
mencegah keluar masuknya teroris. Karena dikhawatirkan teroris memanfaatkan
jalur laut untuk beraktivitas. ”Kami
tingkatkan pengamanan di wilayah perairan,” katanya kepada Lombok Post, kemarin.
Dalam
memaksimalkan patroli, polair menurunkan tim khusus (timsus) anti teror. Tim
itu dibentuk pertengahan tahun 2015. Untuk wilayah Lombok Utara timsus dipimpin
Brigadir Rama Putradi selaku Komandan Kapal 2007. Sedangkan, wilayah perairan
Lombok Timur dipimpin Brigadir Ramli Ahmad, selaku Komandan Kapal 1001.
Gatot
mengaku, tim tersebut dibekali dengan senjata lengkap plus rompi anti peluru.
Sarana pendukung setiap patroli, sambung dia, timsus menggunakan kapal cepat
serta rubber boat. ”Kami tidak hanya
fokus pada tugas pokok, tapi kejahatan atau pelanggaran hukum lainnya. Pokoknya
yang menganggu keamanan khususnya NTB,” terang dia.
Ia
menegaskan, pihaknya rutin memantau aktivitas pintuk masuk seperti pelabuhan.
Tidak hanya kapal, namun orang yang berdatangan akan dimonitoring. ”Orang-orangnya
dari mana, kami pantau seperti arahan pimpinan,” tegas dia. Sejauh ini, kata
dia, belum ada aktivitas teroris melalui jalur laut. Kendati demikian, bukan
berarti pengamanan dilonggarkan. Ia menegaskan, timsus tetap memantau jalur
laut untuk mencegah masuknya para teroris. ”Saat ini masih amankan. Tapi kami
tetap siaga,” pungkasnya. (jlo)
Anggota Polair Polda NTB saat melakukan patroli di perairan Senggigi, NTB |