Skip to main content

Heboh, Bayi Berkepala Dua Lahir di Sumbawa

Bayi berkepala dua lahir di RSUD Sumbawa (foto: ist/radar sumbawa)

 SUMBAWA–Kelahiran bayi pasang Fatul Bahri dan Zuriyah menghebohkan pengunjung dan pasien di RSUD Sumbawa, Senin pagi (10/4). Bayi pasangan suami istri asal Dusun Genang Genis, Desa Kerato, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, NTB lahir berkepala dua.

Dikutip lombokpost.net, bayi dengan kondisi kembar siam itu lahir di RSUD Sumbawa sekitar pukul 08.42 Wita. Bayi seberat 3,5 kilogram itu lahir dengan proses operasi caesar. Selain memiliki dua kepala, bayi dengan jenis kelamin laki-laki itu juga lahir dengan kondisi bertangan tiga dan berkaki dua. Orang tua bayi tersebut berasal dari Dusun Genang Genis, Desa Kerato, Kecammatan Unter Iwes.

Pasca proses kelahiran, ibu dan bayi tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sumbawa. Setelah sempat dirawat selama beberapa jam, bayi yang diberi nama Muhammad Talif ini kemudian dirujuk ke RSUP NTB di Mataram. Bayi itu dirujuk untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Ayah sang bayi, Fathul Bahri mengatakan, tidak ada tanda-tanda saat isterinya hamil putra ketiga. Sebelumnya, saat melahirkan anak kedua isterinya juga melalui proses operasi cesar. Namun, anak keduanya tidak bisa diselamatkan. Untuk penanganan medis, isterinya menggunakan BPJS ekonomi. Sementara anaknya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Sebab, penanganan sang bayi tidak bisa tercover oleh BPJS ibunya. Dia berharap, agar anak dan isterinya bisa dibantu oleh pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa, H Naziruddin yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencari cara agar bayi tersebut bisa ditangani. Sementara ini, bayi tersebut sudah dirujuk ke RSUP NTB untuk penanganan selanjutnya.

Sebab, di Sumbawa masih terkendala keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia untuk penanganannya. Bisa jadi rujukannya bisa dilanjutkan hingga ke rumah sakit di Bali atau Surabaya. Sebab, untuk penanganannya membutuhkan kerja sama beberapa dokter spesialis. ”Cari dulu caranya bagaimana supaya bayi ini dapat tertangani. Jangan gara-gara ada hal sepele ini tidak dapat tertangani,” ujar Naziruddin.

Selanjutnya, kinerja petugas di lapangan harus diperbaiki. Dalam hal ini, ibu sang bayi hamil selama sembilan bulan. Kenapa selama proses kehamilan ini ibu sang bayi tidak diarahkan untuk mendapatkan BPJS Kesehatan. Masyarakat yang tidak memiliki BPJS bisa jadi karena mereka tidak tahu prosedur atau malas. Karena itu, petugasnya yang harus proaktif. Karena meski tidak terkover melalui BPJS, sang bayi bisa diakomodir melalui jaminan persalinan.

Naziruddin mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan detail terkait kasus ini. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi terkait persoalan tersebut. Jadi, ditekankan bukan hanya kasus saja yang diterima oleh pihak dinas, melainkan data kesehatan masyarakat di lingkup puskesmas setempat. Rencananya, pihaknya memulai sistem tersebut di empat puskesmas. Terhadap petugas di puskesmas setempat, tentu akan diberikan sanksi jika terbukti lalai. Yang bersangkutan juga akan ditegur melalui koordinator bidannya terlebih dahulu. (anasaramba/lombokpost.net)


Popular posts from this blog

Bupati Dompu Mangkir dari Panggilan Polisi

Bupati Dompu H Bambang Yasin saat diperiksa penyidik Polda NTB MATARAM- Setelah memeriksa 134 CPNS K2 di Dompu, giliran tersangka yang diperiksa. Hanya saja, Bupati Dompu H Bambang Yasin yang dijadwalkan diperiksa Kamis (1/3) tidak memenuhi panggilan. Begitu juga dengan tersangka mantan Kabid di BKN Regional X Denpasar berinisial HJ. Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB Kombes Syamsudin Baharuddin mengatakan, panggilan itu untuk memenuhi sejumlah petunjuk dari kejaksaan. Kedua tersangka yang akan diperiksa kembali adalah Bupati Dompu HBY dan mantan Kabid di BKN Regional X Denpasar berinisial HJ. ”Itu ada petunjuk dari penyidik, jadi kita ikuti,” kata Syamsudin, kemarin (1/3). Mengenai pemeriksaan kedua tersangka, penyidik telah menjadwalkan pemeriksaannya kemarin. Tetapi, hingga sekitar pukul 16.00 Wita, tersangka HBY maupun HJ belum juga tiba di ruang Subdit III Tipikor Ditreskrimus Polda NTB.  Syamsudin mengatakan, kemarin memang...

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn...

Dugaan Korupsi Bibit Bawang Bima, Polda Periksa PPK hingga Pemenang Tender

MATARAM -Polda NTB sangat serius mengusut dugaan korupsi pengadaan bibit bawang tahun 2016 di Kabupaten Bima. Setelah memeriksa Pejaba Pembuat Komitmen (PPK) proyek bibit bawang tersebut, staf TU Dinas Pertanian Bima, pekan lalu tim penyelidikan melakukan klarifikasi terhadap pemenang tender. Polda meminta keterangan perusahaan pemenang tender dari PT SB dari pukul 10.00 Wita hingga Pukul 15.50 Wita. Dalam pemeriksaan itu hadir salah satu petinggi perusahaan dengan ditemani kuasa hukumnya, Anton Hutomo Sugiarto. Anton mengungkapkan, kedatangannya untuk mewakili perusahaan memenuhi panggilan penyidik dan melakukan klarifikasi terhadap proyek pengadaan bibit bawang tahun 2016 di Bima.”Masih hanya klarifikasi saja, terhadap proyek yang sudah selesai di Bima. Pengadaan bawang itu,” kata dia di Polda NTB, pekan lalu. Anton mengaku kalau penyidik lebih banyak menanyakan identitas kliennya sebagai pemenang lelang. Termasuk proses lelang yang diikuti PT SB untuk proyek senilai Rp 124 milia...