Skip to main content

Pengusaha Di Senggigi Bantu Nelayan



GIRIMENANG-Momentum bulan Ramadan dimanfaatkan pengusaha untuk saling berbagi. Kemarin, pemilik Bar The Office John Howard Singleton memberikan bantuan kepada para nelayan.
Bantuan berupa beras diserahkan kepada puluhan nelayan yang tersebar di Senggigi, Kerandangan, dan Batubolong. Kali ini, Howard membagikan dua ton beras. "Kami Ini diberikan kepada para nelayan. Ini untuk kali ke-13 kami bagikan beras," kata Howard, kemarin.
Menurutnya, bantuan tersebut rutin tiap tahun dibagikan. Ramadan sebelumnya, dirinya membagikan beras di beberapa Dusun di wilayah Senggigi. Dikatakan, bantuan tidak hanya untuk nelayanan, namun bantuan beras diperuntukan pula bagi pedangan asongan. Termasuk diserahkan kepada masjid masing-masing Dusun. "Penerima bantuan, kami prioritaskan nelayan yang berasal dari Senggigi," ujar dia.
Howard mengaku, bantun ini murni panggilan hati untuk membantu warga. Karena, dirinya merasa masyarakat perlu dibantu, apalagi para nelayan penghasilan tak menentu. "Hubungan kami begitu baik dengan masyarakat di Senggigi. Sehingga, saya terketuk hati untuk membantu,  mereka seperti keluarga," terang dia.
Ia berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban para nelayan. Meski bantuan tidak terlalu banyak. "Nelayan ini banyak juga membantu kami. Misalkan  menjaga kebersihan dan keindahan pantai di Senggigi," ujar sambil menunjuk pantai.
Sementara, Koordinator Nelayan, Farhan mengaku bantuan beras cukup mengembirakan warga. Apalagi, kebutuhan beras di bulan ramadan sangat mendesak. "Kami terima kasih atas bantuan Pak Howard. Ini sudah kesekian kali kami dibantu," tandas Farhan. (tim)

Popular posts from this blog

Oknum Anggotanya Tepergok Bersama Putri Wali Kota Bima, Ini Kata Kapolres

AKBP Ahmad Nurman Ismail / foto; bimakini.com BIMA- Laporan dugaan perzinahan yang dilayangkan Fita, istri oknum polisi EW sudah diterima Polres Bima Kota. Saat ini, polisi sedang menindaklanjuti dengan meminta keterangan saksi-saksi. Diketahui, putri Wali Kota Bima HM Qurais berinisial SI tepergok sedang berduaan dengan oknum polisi brigadir EW, yang sudah beristri sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (9/4) . Keduanya dipergoki istri oknum polisi, Fita. Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail mengaku telah menerima dan mengetahui laporan tersebut. Dia menegaskan, laporan itu sedang ditindaklanjuti. ’’Laporan istri oknum polisi itu sudah kami terima. Masih diduga, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,’’ kata kapolres dikutip kahaba.net. Dia mengaku, berdasarkan informasi, ada oknum anggota yang main di rumah seseorang dan istrinya datang menhampiri. ’’Akan diperiksa dulu. Nanti juga akan dilakukan penindakan,’’ tegasnya. Dugaan perselingkuhan oknum anggota Polres ...

Dirut PDAM Giri Menang Dilaporkan ke Kejaksaan

Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini MATARAM-Sekelompok warga dari Lembaga Missing Reclassering Republik Indonesia (LMRRI) NTB melaporkan Direktur Umum (Dirut) PDAM Giri Menang, HL Ahmad Zaini. Pimpinan perusahaan plat merah dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Laporan itu dilayangkan Koordinator LMRRI Sahban. Ia menduga ada indikasi korupsi dana pinjaman perbankan di Bali. ”Kami laporkan akhir Desember lalu kepada Kejati NTB,” kata Sahban. Laporan yang sama sempat disampaikan kepada Kejari Mataram. Namun, penyelidikan terhadap dugaan korupsi dana pinjaman itu diambil alih Kejati. ”Dari awal kami menduga ada korupsi di PDAM, makanya kami laporkan ke aparat penegak hukum,” jelasnya. Sahban melaporkan penggunaan dana pinjaman PDAM Giri Menang di perbankan Bali Rp 45 miliar tahun 2014. Ia menduga sebagian penggunaan dana pinjaman itu dianggap tidak sesuai peruntukannya. Selain itu, mereka melaporkan pula dugaan korupsi anggaran pelanggan sambungan pipa baru, biaya...

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn...