Skip to main content

Bantah Selingkuh, SI Bilang Brigadir EW Hanya…



 Pengacara SI: Tidak Ada Perzinahan, Itu Fitnah Keji!

Taufik Firmanto SH, MH/ foto: bimakini.com

MATARAM-Oknum anggota dewan Kota Bima SI akhirnya angkat bicara. Putri Wali Kota Bima itu membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.

Seperti dikutip Bimakini.com, melalui penasihat hukumnya Taufik Firmanto SH, MH, dia membantah tudingan perzinahan atau perselingkuhan seperti yang dilaporkan Fita. SI juga membantah tudingan yang menyebutkan dalam rumah itu hanya ada dia dan oknum polisi Brigadir EW. Dia meluruskan, ada empat orang dalam rumah saat itu.

’’Tidak ada perzinahan atau perselingkuhan, itu adalah fitnah keji tanpa bukti,” tegas Taufik kepada Bimakini.com.

Dia menjelaskan peristiwa Minggu (9/4) lalu. Menutur Taufik, Fita datang ke rumah kliennya SI. Saat itu ada empat orang di rumah, yakni SI, asisten rumah tangga R, anggota Bhabinkamtibmas Brigadir I dan Brigadir EW. ’’Semuanya sudah dimintai keterangan penyidik kepolisian, termasuk klien saya tadi siang,” ujarnya.

Sebelum Fita datang, kata dia, Brigadir I datang lebih dulu sekitar pukul 08.00 WITA menggunakan motor Brigadir E. Sekitar Pukul 10.00 WITA, Brigadir E menyusul selepas piket di Dikbudpora. Sekitar 10-15 menit kemudian barulah Fita muncul.

Saat itu, kata dia, Fita datang bersama ibu Brigadir EW dan mengetuk pintu dengan suara keras. Tidak ingin suara Fita mengGanggu tetangga, EW segera buka pintu. Sementara R dan Brigadir I duduk dibelakang, sedangkan kliennya masuk ke kamar.

Brigadir EW lantas mempersilakan ibunya masuk bersama Fita dan menutup pintu agar suara ribut istrinya tidak mengganggu tetangga. Karena saat itu yang bersangkutan kalap dan membuat suasana gaduh. Brigadir EW berusaha menenangkan istrinya. ’’Saat itu klien kami keluar dan bertanya, mau apa kamu? Ada apa ribut di rumah saya,” ujarnya meniru ucapan SI.

Melihat kliennya keluar, Fita langsung kabur ke arah dapur, kemudian lompat pagar setinggi dua meter. ’’Jadi tidak ada perzinahan atau perselingkuhan terjadi, karena klien kami tidak berdua, namun empat orang dalam rumah,” bantahnya.

Kehadiran Brigadir EWdan Brigadir I atas permintaan kliennya yang beberapa hari terakhir terus dibuntuti mobil berwarna putih. Untuk menyelidiki itu, maka kliennya meminta bantuan kepada dua rekan polisinya. ’’Antara klien kami dengan Brigadir EW dan Brigadir I adalah teman dekat,” jelasnya.

Sehingga, kata dia, ada kecurigaan kejadian ini ada motif politik. Antara mobil putih yang terus membuntuti kliennya dengan kejadian tersebut. ’’Sudah sepekan terakhir mobil klien saya dibuntuti oleh mobil putih yang kami kenali sebagai mobil seorang dokter praktik,” bebernya.

Sejak kejadian Minggu (9/4/2017), kata dia, mobil putih tersebut tidak lagi membuntuti kliennya. Namun, pihaknya sudah mengetahui siapa identitas dibalik mobil putih itu. ’’Kami hanya minta agar berhenti melakukannya,” pintanya.

Pernyataan ini, kata dia, sudah disampaikan semuanya kepada penyidik saat menjalani pemeriksaan Rabu siang. Tidak langsuang memberikan keterangan kepada media mengenai kronologis kejadian, karena menunggu dulu berakhirnya proses pemeriksaan di kepolisian. Bahkan, juga sudah dilakukan oleh Tempat Kajadian Perkara (TKP). (anasaramba/bimakini.com)

Popular posts from this blog

Bupati Dompu Mangkir dari Panggilan Polisi

Bupati Dompu H Bambang Yasin saat diperiksa penyidik Polda NTB MATARAM- Setelah memeriksa 134 CPNS K2 di Dompu, giliran tersangka yang diperiksa. Hanya saja, Bupati Dompu H Bambang Yasin yang dijadwalkan diperiksa Kamis (1/3) tidak memenuhi panggilan. Begitu juga dengan tersangka mantan Kabid di BKN Regional X Denpasar berinisial HJ. Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB Kombes Syamsudin Baharuddin mengatakan, panggilan itu untuk memenuhi sejumlah petunjuk dari kejaksaan. Kedua tersangka yang akan diperiksa kembali adalah Bupati Dompu HBY dan mantan Kabid di BKN Regional X Denpasar berinisial HJ. ”Itu ada petunjuk dari penyidik, jadi kita ikuti,” kata Syamsudin, kemarin (1/3). Mengenai pemeriksaan kedua tersangka, penyidik telah menjadwalkan pemeriksaannya kemarin. Tetapi, hingga sekitar pukul 16.00 Wita, tersangka HBY maupun HJ belum juga tiba di ruang Subdit III Tipikor Ditreskrimus Polda NTB.  Syamsudin mengatakan, kemarin memang...

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn...

Dugaan Korupsi Bibit Bawang Bima, Polda Periksa PPK hingga Pemenang Tender

MATARAM -Polda NTB sangat serius mengusut dugaan korupsi pengadaan bibit bawang tahun 2016 di Kabupaten Bima. Setelah memeriksa Pejaba Pembuat Komitmen (PPK) proyek bibit bawang tersebut, staf TU Dinas Pertanian Bima, pekan lalu tim penyelidikan melakukan klarifikasi terhadap pemenang tender. Polda meminta keterangan perusahaan pemenang tender dari PT SB dari pukul 10.00 Wita hingga Pukul 15.50 Wita. Dalam pemeriksaan itu hadir salah satu petinggi perusahaan dengan ditemani kuasa hukumnya, Anton Hutomo Sugiarto. Anton mengungkapkan, kedatangannya untuk mewakili perusahaan memenuhi panggilan penyidik dan melakukan klarifikasi terhadap proyek pengadaan bibit bawang tahun 2016 di Bima.”Masih hanya klarifikasi saja, terhadap proyek yang sudah selesai di Bima. Pengadaan bawang itu,” kata dia di Polda NTB, pekan lalu. Anton mengaku kalau penyidik lebih banyak menanyakan identitas kliennya sebagai pemenang lelang. Termasuk proses lelang yang diikuti PT SB untuk proyek senilai Rp 124 milia...