Skip to main content

Bupatinya Cantik, Benteng Asa Kota Juga Ingin Cantik!


Lima bocah sedang menikmati ombak di pantai Benteng Asa Kota

BENTENG Asa Kota perlu didandan lagi. Dandanan saat ini rasanya masih kurang. Belum terlalu menarik. Butuh dipermak lagi, agar bisa memikat pengunjung. Tidak hanya pengunjung domestik, tapi wisatawan asing juga.
Begitulah sepenggal kalimat harapan yang terucap dari pemuda Dusun Lia, Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Saleh. Ia menginginkan pemerintah memberikan perhatian penuh untuk menata dan mengelola Benteng Asa Kota.
Menurutnya, ada beberapa kekurangan yang harus digarap pemerintah. Pantai yang mengelilingi Asa Kota perlu dibenahi. Saat ini, tumpukan sampah hempasan gelombang masih menghiasi pantai. ”Harus ada bak sampah,” kata Saleh.
Meski sampah menghiasi bibir pantai, pengunjung tetap bersemengat menginjakan kakinya di tanah Asa Kota. Buktinya, lima bocah tetap menikmati desiran pasir putih hempasan gelombang. Sampah itu seolah-olah tidak menghentikan kegembiraan mereka bercanda ria di pantai yang kotor itu. ”Kami minta pemerintah serius mengelola. Potensi pantai di Asa Kota juga cukup memikat,” ujar dia.
Sementara, penjaga Benteng Asa Kota Kamaludin mengaku, ada beberapa item yang harusnya menjadi perhatian pemerintah. Menurut dia, jalan menuju Benteng Asa Kota belum ada. Saat ini, hanya ada jalan setapak. Itu pun sangat sulit dilalui kendaraan. ”Kalau pakai motor bisa saja, tapi harus pelan-pelan,” ujar dia.
Selain jalan, pagar juga harus ada. Saat ini, dirinya selaku penjaga hanya memagari dengan kayu. Terutama di pintu masuk benteng Asa Kota. Jika pagar sudah ada, otomatis itu akan menambah daya tarik Asa Kota jadi idola wisatawan. ”Jalan juga perlu dibuka. Khususnya jalan yang mengelilingi Benteng Asa Kota,” sebutnya.
Jalan itu, usul dia, dibuat sepanjang bibir pantai. Sehingga, pengunjung tidak lagi naik ke bukit untuk tiba di bagian paling timur Benteng Asa Kota. ”Sekarang mereka naik bukit dulu, baru bisa sampai ke ujung timur Asa Kota,” bebernya.
Jalan di punggung Benteng Asa Kota baru jalan setapak. Menurut dia, kondisi jalan tak menghalangi pengunjung untuk berselancar di atas hamparan bukit kering itu. Kamaludin mengaku, toilet juga belum ada. Ia mengaku, pengunjung banyak mengeluhkan belum adanya toilet.  ”Kalau bisa, saya usulkan ada toilet,” terang dia.
Uma jaga, kata dia, perlu ditambah lagi. Untuk ditempatkan di sepanjang pantai Benteng Asa Kota. Ia tidak bisa membayangkan seandainya semua itu terealisasi. Ia yakin Asa Kota akan ramai dikunjungi. ”Mudah-mudahan bisa dikabulkan. Baik oleh pemerintah daerah maupun provinsi,” harapnya. (jelo)

Popular posts from this blog

KAROMBO NIPO, GUA BERSEJARAH YANG TAK TERURUS

Bima . Daerah paling timur Nusa Tenggara Barat. Punya segudang kenangan pada masa penjajahan. Kenangan yang belum bisa dilupakan. Masih terngiang diingatan para pejuang. Salah satunya penjajahan Jepang, atau yang kerap dikenal dengan sebut Nipo (dalam Bahasa Bima). Jepang kali pertama menyandarkan kapal dan masuk Bima 1942. Itu menurut para veteran. Tanggalnya mereka lupa. Yang jelas, tahunnya masih ingat. Romantika-romantika perlawanan juga masih membekas. Dan sulit dilupakan. Bekas-bekas perjuangan mereka belum hilang. Semangat mereka masih terjaga. Sampai sekarang. Dan tidak akan pernah pudar. Karombo Nipo, bukti perjuangan sekaligus bukti betapa kuatnya tangan-tangan pejuang terdahulu. Orang Bima biasa menyebut gua-gua dan bunker. Itu digali pada masa pendudukan Jepang. Karombo Nipo di Bima cukup banyak. Bahkan, hampir setiap wilayah ada Karombo Nipo. Jumlah sekitar ratusan. Ya, ratusan gua. Konon, Karombo Nipo itu sengaja digali. Atas perintah pasukan Jepang. Sebagai l...

Oknum Anggotanya Tepergok Bersama Putri Wali Kota Bima, Ini Kata Kapolres

AKBP Ahmad Nurman Ismail / foto; bimakini.com BIMA- Laporan dugaan perzinahan yang dilayangkan Fita, istri oknum polisi EW sudah diterima Polres Bima Kota. Saat ini, polisi sedang menindaklanjuti dengan meminta keterangan saksi-saksi. Diketahui, putri Wali Kota Bima HM Qurais berinisial SI tepergok sedang berduaan dengan oknum polisi brigadir EW, yang sudah beristri sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (9/4) . Keduanya dipergoki istri oknum polisi, Fita. Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail mengaku telah menerima dan mengetahui laporan tersebut. Dia menegaskan, laporan itu sedang ditindaklanjuti. ’’Laporan istri oknum polisi itu sudah kami terima. Masih diduga, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,’’ kata kapolres dikutip kahaba.net. Dia mengaku, berdasarkan informasi, ada oknum anggota yang main di rumah seseorang dan istrinya datang menhampiri. ’’Akan diperiksa dulu. Nanti juga akan dilakukan penindakan,’’ tegasnya. Dugaan perselingkuhan oknum anggota Polres ...

Korupsi BBGRM Bima, Rusdi Kena Setahun, Hakim Sebut Putarman dan Taufik Punya Andil

Terdakwa H Rusdi mendengar pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor Mataram, Selasa (10/10). MATARAM- Terdakwa kasus korupsi Bulan Bakti Gotong Royong Masyarkat (BBGRM) H Rusdi telah divonis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mataram, Selasa (10/10). Mantan Kepala BPMDes Kabupaten Bima itu dijatuhi hukuman 1 tahun penjara. Hakim juga membebankan terdakwa membayar denda Rp 50 juta subsidair 2 bulan penjara. Putusan hakim lebih ringan dibanding tuntutan. Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa 1,5 bulan (1 tahun 6 bulan) penjara. Hakim menyebut terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. Perbuatan terdakwa juga memperkaya orang lain dan merugikan keuangan negara. Sementara, pertimbangan hakim yang meringankan terdakwa, diantaranya mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 120 juta dan berlaku sopan selama persidangan. "Terdakwa dinyatakan bersalah dan terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama, maka hakim menjatuhkan h...