Skip to main content

Dibalik Gemerlapnya Wisata Senggigi (3-habis): Rumah Kumuh Tersenyum Pilu di Tengah Kemewahan


Salah satu rumah warga yang tinggal di Dusun Senggigi

 
Tinggal di tengah kemewahan kawasan wisata Senggigi tak lantas diguyur kesejahteraan. Dibalik kemegahan bangunan hotel dan kafe sepanjang jalan, ada setumpuk kemiskinan.

Sejumlah warga tinggal dengan kondisi rumah yang memperihatinkan. Dinding rumah diselimuti bedek. Lantainya hanya mengandalkan semen kasar.

Kondisi rumah kumuh ini terlihat di Dusun Senggigi. Warga yang terbelit kemiskinan masih banyak. Ada puluhan orang yang membutuhkan bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. ”Ada puluhan yang membutuhkan perbaikan rumah ini,” kata Kadus Senggigi H Farhan kala itu.

Warga yang tinggal di Dusun Senggigi ini hampir menyentuh angka 700 Kepala Keluarga (KK). Sebagian besar dari mereka masuk kategori berpenghasilan rendah. Bayangkan saja, di tengah peredaran uang yang wow, masih ada yang berpendapatan di bawah standar. ”Kebanyakan bertani, hanya sebagian kecil saja yang nelayan,” bebernya.

Menurut Farhan, tahun 2015 lalu bantuan rumah kumuh menghinggapi warganya. Namun, yang dapat hanya sebagian kecil saja. Berdasarkan hasil pendataan, penerima bantuan rumuh kumuh sebanyak 10 orang. Sedangkan, warga yang mendiami rumah tidak layak huni terbilang banyak. ”Perbaikan 10 rumah kumuh itu tahun 2015,” ungkap dia.

Farhan sendiri tidak mengetahui pasti kapan bantuan turun. Ia hanya bisa memastikan rumah yang didata itu segera diperbaiki, sesuai dengan janji pemerintah. Perbaikan rumah itu berasal dari anggaran Pemkab Lobar. ”Belum bisa saya pastikan, yang jelas janji pemerintah dalam waktu dekat,” aku Farhan.

Ia mengungkapkan, mereka yang menerima bantuan perbaikan rumah memiliki standar. Rumahnya berlantaikan semen, berdinding bedek, serta berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu. Sebenarnya, sambung dia, banyak warga yang masuk kategori tersebut. ”Hanya saja, dusunya hanya kebagian sepuluh orang,” katanya.

Selain rumah kumuh, persoalan listrik membelit warganya. Ia menjelaskan, masih banyak warga yang belum menikmati listrik. Terutama, warga yang tinggal di RT 05. Tapi, tahun 2015 warganya mendapat bantuan dari pemerintah sebanyak 20 meter. ”Selama ini, warga yang belum dialiri listrik meminta kepada tetangganya,” pungkasnya. (anasaramba)

Popular posts from this blog

Oknum Anggotanya Tepergok Bersama Putri Wali Kota Bima, Ini Kata Kapolres

AKBP Ahmad Nurman Ismail / foto; bimakini.com BIMA- Laporan dugaan perzinahan yang dilayangkan Fita, istri oknum polisi EW sudah diterima Polres Bima Kota. Saat ini, polisi sedang menindaklanjuti dengan meminta keterangan saksi-saksi. Diketahui, putri Wali Kota Bima HM Qurais berinisial SI tepergok sedang berduaan dengan oknum polisi brigadir EW, yang sudah beristri sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (9/4) . Keduanya dipergoki istri oknum polisi, Fita. Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail mengaku telah menerima dan mengetahui laporan tersebut. Dia menegaskan, laporan itu sedang ditindaklanjuti. ’’Laporan istri oknum polisi itu sudah kami terima. Masih diduga, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,’’ kata kapolres dikutip kahaba.net. Dia mengaku, berdasarkan informasi, ada oknum anggota yang main di rumah seseorang dan istrinya datang menhampiri. ’’Akan diperiksa dulu. Nanti juga akan dilakukan penindakan,’’ tegasnya. Dugaan perselingkuhan oknum anggota Polres ...

Dirut PDAM Giri Menang Dilaporkan ke Kejaksaan

Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini MATARAM-Sekelompok warga dari Lembaga Missing Reclassering Republik Indonesia (LMRRI) NTB melaporkan Direktur Umum (Dirut) PDAM Giri Menang, HL Ahmad Zaini. Pimpinan perusahaan plat merah dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Laporan itu dilayangkan Koordinator LMRRI Sahban. Ia menduga ada indikasi korupsi dana pinjaman perbankan di Bali. ”Kami laporkan akhir Desember lalu kepada Kejati NTB,” kata Sahban. Laporan yang sama sempat disampaikan kepada Kejari Mataram. Namun, penyelidikan terhadap dugaan korupsi dana pinjaman itu diambil alih Kejati. ”Dari awal kami menduga ada korupsi di PDAM, makanya kami laporkan ke aparat penegak hukum,” jelasnya. Sahban melaporkan penggunaan dana pinjaman PDAM Giri Menang di perbankan Bali Rp 45 miliar tahun 2014. Ia menduga sebagian penggunaan dana pinjaman itu dianggap tidak sesuai peruntukannya. Selain itu, mereka melaporkan pula dugaan korupsi anggaran pelanggan sambungan pipa baru, biaya...

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn...