Gubernur NTB TGH Zainul Majdi berbincang dengan salah
seorang anak yang menjual makanan ringan di Mesjid Polda NTB.
|
’’Yang paling hebat diantara kalian itu adalah yang mampu mengendalikan diri jika dia marah”
MATARAM-Sikap rendah hati Gubernur NTB TGH Zainul Majdi menuai pujian. Gubernur penghafal quran ini memilih memaafkan pria bermata sipit yang mencaci makinya di Bandara Singapura.
Ceritanya begini, pada Minggu (9/4) lalu di Bandara Changi, Singapura. Sang gubernur bersama istrinya sedang mengantre di counter Batik Air. Di tengah antrean itu, tiba-tiba pria yang diketahui bernama Steven Hadisuryo Sulistiyo memaki dan menghina gubernur.
Itu dipicu kesalahpahaman saat antrean. Kemudian membuat Steven mengumpat TGB dengan kata-kata hinaan yang sangat kasar. Karena kata-kata makian tersebut teramat kasar, TGB lantas mengadukan persoalan itu ke petugas Bandara Soekarno-Hatta, setiba dia di Jakarta. Kendati demikian, TGB memilih memaafkan pria keturunan Tionghoa itu. Steven juga telah mengakui kesalahan dan meminta maaf melalui surat bermeterai Rp 6000.
Ceritanya begini, pada Minggu (9/4) lalu di Bandara Changi, Singapura. Sang gubernur bersama istrinya sedang mengantre di counter Batik Air. Di tengah antrean itu, tiba-tiba pria yang diketahui bernama Steven Hadisuryo Sulistiyo memaki dan menghina gubernur.
Itu dipicu kesalahpahaman saat antrean. Kemudian membuat Steven mengumpat TGB dengan kata-kata hinaan yang sangat kasar. Karena kata-kata makian tersebut teramat kasar, TGB lantas mengadukan persoalan itu ke petugas Bandara Soekarno-Hatta, setiba dia di Jakarta. Kendati demikian, TGB memilih memaafkan pria keturunan Tionghoa itu. Steven juga telah mengakui kesalahan dan meminta maaf melalui surat bermeterai Rp 6000.
Dikutip lombokpost.net, pria asal Jakarta ini memaki gubernur dengan cacian bernada rasial karena menganggap Gubernur menyerobot antrean. Padahal pria yang akrab disapa TGB ini hanya hanya sejenak meninggalkan antrean untuk bertanya kepada petugas. Dia meninggalkan sang istri untuk tetap berada dalam baris antrean.
’’Memang benar terjadi kepada saya dan keluarga seperti apa yang diberitakan,” kata Gubernur mengklarifikasi kabar yang beredar usai Shalat Jumat di Islamic Center, Mataram, Jumat (14/4).
Cacian rasial yang dialamatkan kepada Gubernur ini langsung memicu reaksi. Warga NTB sempat berencana menggelar aksi protes dan meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut.
Namun demikian Gubernur justru berpandangan berbeda. Meski menyayangkan aksi penghinaan ia justru mengajak warga NTB untuk memaafkan. Terlebih SHS telah melayangkan surat permohonan maaf dan menyesali perbuatannya. ’’Yang paling hebat diantara kalian itu adalah yang mampu mengendalikan diri jika dia marah,” ujar TGB mengajak ratusan warga yang telah berkumpul untuk membuka pintu maaf bagi SHS yang telah menghinanya.
’’Mudah-mudahan apa yang terjadi pada saya dan keluarga menjadi pembelajaran bagi kita semua,” sambungnya. Karena itu, TGB meminta warga yang telah berkumpul di Islamic Center untuk tidak meluapkan kemarahan berlebihan. Baginya peristiwa ini seharusnya bisa menjadi pemupuk semangat untuk terus menjaga persaudaraan. Ia juga meminta umat Islam NTB bisa memberi tauladan untuk menjaga persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
’’Ini pelajaran bagi kita semua, jangan ada yang membiasakan diri utuk merendah-rendahkan orang lain,” pungkasnya. (anasaramba/lombokpost.net)
’’Memang benar terjadi kepada saya dan keluarga seperti apa yang diberitakan,” kata Gubernur mengklarifikasi kabar yang beredar usai Shalat Jumat di Islamic Center, Mataram, Jumat (14/4).
Cacian rasial yang dialamatkan kepada Gubernur ini langsung memicu reaksi. Warga NTB sempat berencana menggelar aksi protes dan meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut.
Namun demikian Gubernur justru berpandangan berbeda. Meski menyayangkan aksi penghinaan ia justru mengajak warga NTB untuk memaafkan. Terlebih SHS telah melayangkan surat permohonan maaf dan menyesali perbuatannya. ’’Yang paling hebat diantara kalian itu adalah yang mampu mengendalikan diri jika dia marah,” ujar TGB mengajak ratusan warga yang telah berkumpul untuk membuka pintu maaf bagi SHS yang telah menghinanya.
’’Mudah-mudahan apa yang terjadi pada saya dan keluarga menjadi pembelajaran bagi kita semua,” sambungnya. Karena itu, TGB meminta warga yang telah berkumpul di Islamic Center untuk tidak meluapkan kemarahan berlebihan. Baginya peristiwa ini seharusnya bisa menjadi pemupuk semangat untuk terus menjaga persaudaraan. Ia juga meminta umat Islam NTB bisa memberi tauladan untuk menjaga persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
’’Ini pelajaran bagi kita semua, jangan ada yang membiasakan diri utuk merendah-rendahkan orang lain,” pungkasnya. (anasaramba/lombokpost.net)