Skip to main content

Kisah Penari Kafe, Memilih Cuti di Bulan Puasa Demi Sahur Bersama Anaknya



Pekerja di tempat hiburan malam yang terjaring razia tim gabungan saat menemani pengunjung di salah satu kafe di Senggigi, tahun lalu.


Tak semua pekerja hiburan malam memilih masuk. Sebagian dari mereka ada yang mengambil cuti selama bulan Ramadan.
=======
BULAN Ramadan bukan halangan untuk bekerja. Sepenggal kalimat itu rupanya memotivasi sebagian para pekerja di tempat hiburan malam. Sebagian dari mereka tetap memilih bekerja.

Namun ada pula pekerja yang memutuskan tidak masuk dan mengambil cuti. Misalkan, seorang penari longtrip sebuah kafe di kawasan wisata Senggigi. Sebut saja namanya, Eva.

Selama ini ia menghabiskan waktu menjadi penari. Pakaian seksi membaluti sekujur tubuhnya. Goyangan aduhainya membuat para pengunjung terpesona. Tapi, di bulan Ramadan ini, Eva memilih libur. Warga Gunungsari ini mengambil cuti selama sebulan penuh. Ia ingin menghindar sejenak dari aroma dunia hiburan malam. ”Ketika masuk puasa. Sudah ambil cuti,” aku Eva, kala bercerita di rumah kontrakannya.

Libur ini sengaja Eva ambil untuk menjalani malam-malam puasa bersama anaknya. Selama ini, Eva kerap meninggakan anaknya semalam suntuk. ”Saya tidak ingin anak saya kesepian di bulan puasa. Saya ingin dia sahur bersama saya,” ceritanya.

Eva mengaku, dirinya sudah lama bergelut di dunia malam. Tapi, dirinya hanya sekedar menjadi penari longstrip di hall kafe. Ia tidak bekerja ganda, seperti rekannya yang memilih menjadi partner song (PS). ”Saya cukup digaji dari menari. Saya tidak pernah jadi PS,” aku dia.

Gajinya terbilang mencukupi. Meski tidak besar, namun pendapatannya bisa memenuhi kebutuhannya sebulan. Disamping itu, dirinya mendapat saweran dari pengunjung. ”Selain gaji dari perusahaan, kami dapat saweran juga dari pengunjung,” beber dia.

Eva mengaku, beberapa rekannya tetap memilih masuk. Terutama mereka yang berasal dari luar NTB. Mereka biasanya berhentik bekerja seminggu sebelum lebaran. ”Ada juga teman dari sini (NTB), tapi kebanyakan pendatang yang memilih kerja,” pungkasnya. (ompu)

Popular posts from this blog

Oknum Anggotanya Tepergok Bersama Putri Wali Kota Bima, Ini Kata Kapolres

AKBP Ahmad Nurman Ismail / foto; bimakini.com BIMA- Laporan dugaan perzinahan yang dilayangkan Fita, istri oknum polisi EW sudah diterima Polres Bima Kota. Saat ini, polisi sedang menindaklanjuti dengan meminta keterangan saksi-saksi. Diketahui, putri Wali Kota Bima HM Qurais berinisial SI tepergok sedang berduaan dengan oknum polisi brigadir EW, yang sudah beristri sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (9/4) . Keduanya dipergoki istri oknum polisi, Fita. Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail mengaku telah menerima dan mengetahui laporan tersebut. Dia menegaskan, laporan itu sedang ditindaklanjuti. ’’Laporan istri oknum polisi itu sudah kami terima. Masih diduga, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,’’ kata kapolres dikutip kahaba.net. Dia mengaku, berdasarkan informasi, ada oknum anggota yang main di rumah seseorang dan istrinya datang menhampiri. ’’Akan diperiksa dulu. Nanti juga akan dilakukan penindakan,’’ tegasnya. Dugaan perselingkuhan oknum anggota Polres ...

Dirut PDAM Giri Menang Dilaporkan ke Kejaksaan

Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini MATARAM-Sekelompok warga dari Lembaga Missing Reclassering Republik Indonesia (LMRRI) NTB melaporkan Direktur Umum (Dirut) PDAM Giri Menang, HL Ahmad Zaini. Pimpinan perusahaan plat merah dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Laporan itu dilayangkan Koordinator LMRRI Sahban. Ia menduga ada indikasi korupsi dana pinjaman perbankan di Bali. ”Kami laporkan akhir Desember lalu kepada Kejati NTB,” kata Sahban. Laporan yang sama sempat disampaikan kepada Kejari Mataram. Namun, penyelidikan terhadap dugaan korupsi dana pinjaman itu diambil alih Kejati. ”Dari awal kami menduga ada korupsi di PDAM, makanya kami laporkan ke aparat penegak hukum,” jelasnya. Sahban melaporkan penggunaan dana pinjaman PDAM Giri Menang di perbankan Bali Rp 45 miliar tahun 2014. Ia menduga sebagian penggunaan dana pinjaman itu dianggap tidak sesuai peruntukannya. Selain itu, mereka melaporkan pula dugaan korupsi anggaran pelanggan sambungan pipa baru, biaya...

Kader PDIP Laporkan APBD Ganda, Kejati NTB Panggil Pejabat Pemkot Mataram

MATARAM-Penanganan kasus dugaan korupsi APBD ganda Kota Mataram sedang bergulir. Kasus yang dilaporkan politisi PDIP Rahmat Hidayat ini memasuki tahap pengumpulan data dan keterangan. Kasus tersebut sempat ditunda lantaran pilkada. Kini, kasus itu dibongkar lagi dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil pejabat Pemkot Mataram yang diduga mengetahui persoalan APBD tersebut. ”Laporan APBD ganda masih jalan. Pelaksanaan pilkada ini yang membuat kami menundanya,” kata Kajati NTB Martono. Kajati NTB Martono Selama pilkada berjalan, Martono mengaku tidak melakukan aktivitas pemanggil terhadap pihak terkait. Ia khawatir saat itu akan mengganggu proses pelaksanaan pilkada. ”Setelah pilkada ini kami genjot lagi,” tegasnya. Ia memastikan kejaksaan tetap memeroses laporan dugaan korupsi APBD ini. Paskapenetapan pemenang pilkada Kota Mataram, pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Selesai penetapan pemenang, kami lanjutin. Kami akan minta keterangan pihak terkait,” jelasn...